Tuesday, May 2, 2017

Indahnya Lereng Gunung Slamet Iring Selatan


Dulu daerah ini hutan belantara. Namun tak jauh dari daerah itu ada juga perkampungan yang sangat terisolir. Satu diantaranya kampung Cibun, namanya. Tak ada akses jalan untuk kendaraan, juga jaringan listrik. Mereka juga terkurung oleh sungai Logawa yang airnya mengalir deras dan penuh batu.Tak mudah untuk menyeberangnya. Jika harus menyeberang , mereka hanya bisa melakukannya dengan merangkai batang bambu yang disusun dan dikaitkan dari tepi sungai ketepi sungai yang lain dengan sangat sederhana dan penuh resiko. Tak jarang orang harus kehilangan nyawa karena hanyut.

Keindahan  dan keasrian lereng gunung dan penduduk kampung yang bersahaja terlewatkan begitu saja. Keindahan itu terus tersembunyi dari waktu ke waktu, sampai pada suatu ketika kisah haru terjadi.

Penduduk desa yang lugu bahkan sekolah sd saja banyak yang tidak tamat, tapi kesadarannya melebihi dari profesor menurutku. Bayangkan, dengan kebersamaan dan kekompakan yang manis mereka rela urunan (mengumpulkan) uang dari harta pribadinya dan setelah terkumpul uang itu dibelikannya tanah sejauh dari kampung mereka tinggal menuju jalan raya yang berada di desa lain, sebelum mereka kemudian dengan gotong royong membangun jalan tersebut berikut jembatannya.

Hasil jerih payah merekapun tak sia-sia. Jalan yang membentang dan jembata gantung berwarna merah anggun itupun benar-benar tercipta.Seakan peristiwa itu titik awal bagi mereka mengenal dunia luar dan sebaliknya adalah titik awal dunia luar mengenal mereka.

Itu dulu sejarahnya. Tapi kini kampung itu sudah layaknya lokawisata dan lampu -lampu penerangan listri seperti cahaya lampu divila-vila bila dilihat ketika malam dari kampung seberang, Rabuk

Perkembangan jaman terus mengubah keadaan hingga sekarang. Indahnya lereng Gunung Slamet yang sekian lama seakan tetutup awan kini lebar tersibak. Sebuah jalan raya selebar 6 meter kini telah dibangun melewatinya. Anda bisa dengan mudah berkeliling kesana, berangkat dari kota Purwokerto lewat Karang Lewas lalu masuk desa Sunyalangu. Dari situlah petualangan anda dimulai.

Tak jauh dari kampung Cibun, anda akan memasuki sebuah daerah yang namanya Pondok Rau,sebuah dataran yang bertanamkan pohon-pohan pinus yang rindang. Rasakan sejuknya oleh hempasan angin spoi-spoi. Disitu tak ada polusi. Melihat keatas barat nampak gunung Cokol yang tak lagi keluar asapnya. Melihat ke selatan bawah tampak kota Purwokerto dengan cahaya lampu-lampunya bagaikan bintang-bintang dilangit bagian bawah bila dilihat dimalam hari. Disitu juga bagus untuk bercamping.

Teruslah perjalanan, akan terlewati sebuah sungai yang namanya Kali Arus, lalu masuk daerah namanya Batulaya. Disitu ada sebuah Tabet atau sebuah makam keramat, disitu kadang dijumpai orang bersemedi dengan didepannya tergeletak dupa dengan mulut komat kamit entah apa yang ia baca atau anda juga bisa bergabung jika anda tahu akan hal-hal begituan, tapi tentunya jangan lupa minta ijin dulu sama pak kunci Pak Sobari ,namanya.

Turun sedikit tak jauh masuk desa Semaya.lalu masuk Mount of Fun sebuah lokawisata, disitulah gunung dimana anda bisa bersenang-senang sesuai dengan namanya.

Kolam renang air hulu sungai Logawa yang jernih lengkap dengan perosotannya anda bisa meluncur dan tejun dengan gembira. Jika anda lapar , anda bisa singgah disatu-satunya warung yang ada ditempat itu dengan menu lokalnya seperti, mendoan, sega lemeng, minumannya kelapa muda dan bedeg, semuanya diambil dari alam murni.

Setlah cukup beristirahat, meskipun lumayan jauh, tak lengkap rasanya jika anda tidak singgah juga ketempat ini.yaitu air terjun yang sangat indah Curug Gomblang, namanya. Yang beda dari keindahan air terjun ini dibanding dengan tempat lainnya adalah airnya yang jatuh menukik hingga menghempaskan daun-daun pepohonan membuatnya mereka selalu bergerak-gerak seakan melambaikan tangan menyapa. Jika anda tidak membawa jaket tebal anda bisa membuat perapian disini karena biasanya penjaga sudah menyediakan kayu bakar sebagai suluhnya. Memutar saja melingkari perapian menyanyi sambil bertepuk tangan, hingga haripun semakin senja dan matahari mulai tenggelam diatas bukit.

Jangan kewatir, meski hari beranjak malam, perjalanan anda akan berakhir disebuah lokawisata bertarap internasional, disitulah Baturaden tempat hotel-hotel berbintang dan segala fasilitas untuk menginap untuk kemudian berangkat pulang keesokan harinya.

Begitu sekelumit cerita tentang Gunung Slamet Iring Selatan. Sebetulnya masih banyak singgahan lain yang tak kalah menarik, tapi belum bisa kuceritakan sekarang, mungkin lain kali, tunggu saja cerita berikutnya, ikuti saya, ya !  Salam.


0 comments:

Post a Comment