Thursday, April 6, 2017

Mas Kusno Inspirasi Berbuat Baik saja itu Investasi

Berkaca pada Mas Kusno yang hidupnya dicurahkan sebagai relawan, yaitu bekerja untuk kepentingan sosial tanpa mendapat upah atau gaji dari yang dikerjakannya . Pria kelahiran Baseh, Kedungbanteng, Banyumas ini sempat tamat dibangku SMU terfaforit dikotanya yaitu SMU 1 Purwokerto, dia mendapatkan pelajar
an tentang lingkungan hidup.

Berawal dari lingkungan dimana tempat dia tinggal sebuah daerah yang berbatasan hutan, lereng Gunung Slamet,  melihat hutan yang semakin gundul ditebangi oleh orang yang tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi dengan dampak yang jelas merugikan masyarakat sekitar secara keseluruhan, ia tidak tinggal diam, bermodal idealisme, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki ia terpanggil ikut andil menyelamatkannya.

Ia membaur ditengah-tengah mereka, menyadarkan, memberikan gagasan, memberi contoh dan mengerjakannya. Sampai akhirnya penebangan liar, pencurian dan pengrusakan hutan bisa dibendung. Setelah hal baik itu diketahui juga oleh otoritas perhutani setempat, dirangkulah dia dan terciptalah kerja sama.

Kini hutan tidak sekedar aman, tapi mendapatkan peremajaan secara berkala atau reboisasi. Setidaknya hilanglah kekewatiran akan ancaman tanah longsor atau banjir bandang yang mengerikan.

Apa yang dilakukan oleh Mas Kusnopun tidak luput dari perhatian dunia luar, luar kabupaten, luar propinsi bahkan luar negeri,  seorang dari Berlin pernah berkomentar pada sebuah tulisan tentang apa yang dia lakukan, dia bilang " Kenapa anda lakukan itu?"
Tapi lebih pedas lagi pertanyaanku kali, ketika aku ketemu dia. Suatu pagi ia datang kepadaku minta aku perbaiki henponnya yang rusak.

Mas Kusno  : ( Menyodorkan sebungkus ji sam su yang masih penuh) "merokok !"

Aku  : "Anda bukan orang gajian, anda punya anak kuliah, ada yang diSMU, di SD, tapi anda juga bisa bangun rumah, sementara aku yang pekerja keras masih terlambat membeli rokok di pagi yang rada siang ini"

Mas Kusno  melotot diam memandangku sejurus sepertinya bingung dengan kalimatku yang spontan itu. Untung aku masih punya satu bungkus kopi, lebih baik ku seduh cepat-cepat untuk mengalihkan perhatian itu.

Mas Kusno : " Tuhan tidak tidur, tak sepercikpun perbuatan baik yang lewat dari berkatnya kepada hambanya yang yakin"
( menyodorkan sebuah surat yang menyatakan seseorang baru saja mentransfer uang dua juta rupiah pada dirinya)

Penasaran juga, aku seperti memaksa harus tahu uang apa itu. Akhirnya iapun memberi tahu bahwa uang itu dikirim dari orang yang baru-baru ini mengundang dia untuk bicara didepan sebuah forum sebagai motivator sekaligus inspirator tentang  kiprah dirinya yang nekat itu, kalau tak mau dikatakan gila untuk jaman sekarang yang apa-apa duit ini.

Aku  : "Ya, sekarang aku tahu apa maksud yang anda katakan, kemarin anda membagi-bagikan benih pohon kalbasiah kepada petani dengan cuma-cuma, apakah itu satu diantaranya?. Diantara keikhlasan itu?

Mas Kusno : "Ya ,lakukanlah dengan itu,dan yakinlah . Bukankah anda tahu tak ada orang jadi sengsara dan melarat karena sodaqoh."

Masya Allah, dari pengalaman Mas Kusno itu bisa kita tarik kesimpulan, ternyata Kebaikan itu juga investasi bahkan hasilnya adalah lebih syah dan halal.